Wakil Ketua Komisi B menolak Night Zoo di KBS
Swaranews.com - Perusahaan Daerah Taman Satwa (ODTS) telahmeluncurkan program "Night Zoo" di dalam kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Namun program, tersebut ditolak oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Beri Anugerah kepada 16 Pelaku Usaha Pengelola Lingkungan Terbaik
Menurutnya, perlu dipirkan lebih natang, terkait kelangsungan hidup satwa lain koleksi KBS, jika nantinya hal itu dilaksanakan dan terbuka ubtuk masyarakat umum.
"Sejak awal saya menolak keras dengan rencana PDTS KBS yang membuat Night Zoo di KBS. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah," ujar Anas Karno, Rabu (1/2/2023) di ruang kerjanya.
Politisi asal Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabsya ini menyampaikan , misalnya ketika ada lampu penerangan jalan saat Night Zoo, kemudian ada pengunjung. Apalagi kabarnya, jalurnya melewati kandang harimau. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan waktu istirahat satwa.
"Padahal biasanya saat memasuki senja, suasana KBS sudah tenang. Satwa ini juga butuh suasana tenang saat malam. Karena mereka juga butuh istirahat layaknya manusia," terang Anas.
Disamping itu, Anas menyebutkan bahwa hal itu akan mengganggu habitat burung migran, yang menjadikan hutan kota KBS, sebagai tempat tinggal mereka.
Anas Karno juga mempertanyakan apakah rencana ini sudah dikaji secara mendalam dengan para ahli fauna. Bagaimana dampaknya terhadap satwa secara jangka panjang nantinya.
Baca Juga: Ini yang disampaikan Eri Cahyadi dalam Forum APEKSI
"Jangan kemudian cuma ingin mendapatkan tambahan penghasilan, namun mengabaikan kelangsungan hidup satwa. Percuma saja," tegasnya.
Anas menyatakan, nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Begitu pula dengan jam operasional.
"Kalau untuk mendapatkan tambahan pendapatan, tidak akan maksimal," jelasnya.
Anas mengatakan, lebih baik PDTS KBS melakukan pembenahan layout, supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. Sehingga menarik minat wisatawan.
Baca Juga: Walikota Eri Cahyadi Nenyatakan Siap Gelar Event Internasional Berikutnya
"Misalnya membuat satu jalur, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh koleksi satwa KBS lewat jalur yang sama. Tidak seperti sekarang semrawut. Orang yang belum pernah ke KBS akan kesulitan mau melihat seluruh koleksi satwa. Karena letaknya yang tidak berada dalam satu jalur," ujarnya.
Anas menambahkan, kalaupun PDTS KBS ingin membuat Night Zoo, sebaiknya tidak berada didalam area KBS.
"Melainkan secara terpisah. Bisa dengan memanfaatkan aset-aset milik Pemkot Surabaya, yang belum terpakai. Satwa koleksinya juga harus khusus. Yaitu satwa yang biasa beraktifitas saat malam hari. Tidak bercampur seperti di KBS," paparnys.
Anas menegaskan, Komisi B akan memanggil pihak PDTS KBS terkait dengan program Night Zoo tersebut. (mar)
Editor : redaksi