dr. Erika Nurhandayani, Sp.KK, Konsumsi Daging Kambing tak Sebabkan Masalah Kulit

Swaranews.com '- Dokter spesialis kulit di RSUD Kebayoran Baru dr. Erika Nurhandayani, Sp.KK mengatakan konsumsi daging kambing atau domba yang umumnya marak pada Hari Raya Idul Adha, tak menyebabkan masalah pada kulit asalkan porsinya tak berlebihan.

"Kalau dagingnya dalam porsi normal tidak (menyebabkan masalah kulit). Untuk dagingnya, asal jumlahnya tidak berlebihan, Insyaallah aman buat kulit," kata Erika di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga: DPC Demokrat Kota Surabaya Berbagi Daging Kurban

Merujuk Kementerian Kesehatan, masyarakat sebaiknya menetapkan ukuran porsi yang seimbang dengan memperhatikan kebutuhan gizi tubuh dan rekomendasi asupan harian, dan ini berlaku untuk daging kambing atau domba.

Erika lalu mengingatkan cara memasak daging yakni dengan digoreng dan penambahan bahan seperti santan yang berpotensi memicu masalah kulit. Adapun konsumsi santan berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat.

Baca Juga: Jelang Iduladha 1445 H, PD RPH Surabaya Sediakan Hewan Kurban Sehat dan Bebas Penyakit

Santan dapat meningkatkan kadar minyak alami pada kulit wajah yang dapat menimbulkan komedo, menyumbat pori-pori kulit, hingga memicu munculnya jerawat.

"Biasanya cara memasaknya dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya, digoreng-goreng, minyak-minyak, itu salah satu yang memicu masalah kulit," jelasnya.

Baca Juga: DKPP Surabaya: 103 Pedagang Ajukan Rekomendasi Lapak Hewan Kurban

Adapun jerawat menjadi masalah kulit yang sering dialami orang-orang baik usia remaja hingga 40 tahun ke atas. Penyebab masalah ini bisa berasal dari dalam tubuh yakni terkait hormonal dan genetik, serta faktor luar seperti penggunaan produk perawatan kulit yang tak sesuai menyebabkan tersumbatnya pori-pori dan memicu jerawat.

"Asupan makanan yang tidak sesuai. Banyak makanan instan yang manis dan indeks glikemik tinggi, salah satu yang memicu jerawat," ungkap Erika. Ditambahkannya, penyebab lain munculnya jerawat bisa juga akibat paparan sinar matahari yang berlebihan dan polusi udara.

Editor : amar