IKA Unair Berikan Solusi Saat Terdapat Temuan PMK Di Sidoarjo

avatar swaranews.com

Swaranews.com - Tidak ada yang bisa memprediksikan kapan (Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini akan berakhir. Ini penyakit yang datang tiba-tiba. Tidak ada satu pun ahli yang bisa menjawabnya. Ini virus yang nggak ada obatnya, seperti Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Dekan FKH Unair Prof. Dr. MP. Drh. Mirni Lamid di hadapan para peternak di Kabupaten Sidoarjo. Dia menjelaskan bahwa sekarang yang penting bagaimana "action" penanganan di lapangannya.

Baca Juga: Danrem 084/Bhaskara Jaya Dampingi Wamenhan RI di Pondok Bumi Shalawat

"Kami siap membantu peternak untuk menangani hewan-hewan yang sakit. Perawatan rutin terhadap hewan yang sakit merupakan salah satu kuncinya," ujarnya, Sabtu (21/5/2022)

Dekan FKH Unair Prof. Dr. MP. Drh. Mirni Lamid juga memberikan masukan kepada para peternak yang punya pinjaman di bank untuk pembelian ternaknya. Ia berharap kepada pemerintah dan sektor perbankan untuk memberikan relaksasi pinjaman.

"Sebab para peternak yang terdampak PMK ini mengalami pengurangan pemasukan produksi ternaknya," urainya.

Baca Juga: Lomba Pidato Bahasa Jawa di Perumtas 2 Sidoarjo HUT Kemerdekaan RI

Ketua Tim Khusus PMK FKH Unair Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam mengatakan, perlu perbaikan lingkungan kandang ternak, yaitu sanitasi tiap pagi dan sore.

"Makanan dan minuman ternak jangan dicampur antara yang sakit dan sehat," katanya di hadapan para peternak di Desa Tropodo.

Baca Juga: Bupati Yuhronur Efendi Kenalkan Lamongan Kepada Mahasiswa KKN UMS

Selain itu, peternak juga harus ganti pakaian dan disanitasi usai mengunjungi kandang. Aliran kotoran, katanya, sebaiknya ditampung dan diberi kaporit. Hal ini akan mengurangi virus yang ada.

"Virus ini tidak akan menularkan ke manusia, tapi peternak tetap harus hati-hati menangani sapi. Salah satunya dengan cuci tangan usai mengurusi ternaknya," jelasnya. (muz/mar)

Editor : redaksi